Hidup
seperti jalan yang dapat rusak menjadi dua bagian dan tidak ada yang dapat
memperbaikinya, tidak perduli berapa banyak mereka tuk mencoba memperbaiki
kembali lagi ke jalan itu.
Hidup ini seperti mawar yang tidak pernah di siram
selama seminggu itu bagaikan sebuah jembatan yang telah rusak.
Hidup adalah seperti burung yang mencoba untuk
terbang, tetapi memiliki lengan yang terluka tapi .. kadang jika Anda berpikir
di sisi positif ! hidup ini dapat di penuhi dengan kebahagiaan, hidup ini bisa
suka cita, hidup ini juga dapat kebaikan, tapi hidup tidak dapt sempurna
sepanjang waktu apabila tidak dengan
kita sendiri yang menyempurnakannya J.
Seperti jalan hidupku ini, di saat hari pertamaku
masuk sekolah dengan seragam baruku
putih abu-abu yang ku pakai, di saat itulah aku mulai beradaptasi dengan
lingkungan sekolahku dan menemukan seseorang teman yang ceria, semangat, ramah,
dan baik kebetulan aku dan dia satu kelas, di dalam kelas itu kami menjalin
suatu kekluargaan yang kompak dengan di penuhi kebersamaan. Namun hal yang
tidak kami inginkan dan tidak kami sangka-sangka terjadi kepada teman kami yang
kami sayang itu, ia jatuh sakit sehingga dia tidak bisa berkumpul, tertawa
bersama dengan kami dan kamipun dapat merasakan apa yang di rasakannya saat
ini. Sehingga membuatnya menitihkan air mata :’( , tetapi dengan penyakitnya
seperti itu dia tidak pernah berputus asa dan pantang menyerah.
Setelah kejadian itu kelaspun mulai terasa sepi tanpa kehadirannya, kami selalu
terpikir dengan dirinya. Bahkan kami
sempat bertanya-tanya dan tidak menyangka mengapa semua itu terjadi
kepadanya???. Dan mengapa selama ini dia menyembunyikan penyakitnya itu dari
kami ???
Pada saat kami mengetahui penyakitnya, di saat ibunya datang dan meminta do’a kepada
kami agar dia selamat saat menjalani operasi dan permintaan dia satusatunya
saat itu masihku ingat dia menyuruh kami datang satu kelas tuk
menemani(melihatnya) di operasi :’(, di situlah kami mulai menitihkan air mata.
Mengapa semua ini terjadi ?? sungguh sangat menderitanya dirinya harus memiliki
penyakit yang seperti itu. Kami ingin sekali membantunya tetatpi apa yang dapat
kami lakukan??
Kami hanya bisa berdo’a dan menyemangatinya. Dia selalu saja menangis karena menahan rasa
sakinya itu, tetapi setelah kami menjenguknya dia sejenak melupakan rasa
saiktnya.
Kami berpesan kepada jalani hidupmu dengan senyuman
tidak ada tetesan air mata yang mengalir di pipimu J kami di sini
sahabat-sahabatmu selalu ada untukmu dan menemanimu di saat kamu susah, senang,
sedih bahkan saat seperti ini, bersemangatlah kawan karena masa depanmu masih
panjangJ selain itu agar kita
dapat berkumpul seperti dulu lagi J.